Photo : Bupati Paser menghadiri Rapat Paripurna dalam rangka persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah terhadap Raperda RPJPD Kabupaten Paser tahun 2025-20245 di Ruang Rapat Baling Seleloi, pada Rabu (3/7).

KabarIkn.com,Tana Paser - Bupati Paser menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Paser dalam rangka persetujuan Raperda Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten Paser Tahun 2025-20245 di Ruang Rapat Baling Seleloi pada Rabu (3/7/2024).

Dalam sambutannya Bupati Paser dr Fahmi Fadli mengatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah merupakan dokumen yang penting karena menjadi dasar dalam penyusun visi misi untuk kepala daerah dan perencanaan yang disusun untuk jangka waktu 20 tahun mendatang.

"Setelah dilakukan pembahasan bersama pemerintah dan DPRD Paser untuk disetujui bersama maka diharapkan dapat menjadi RPJPD 2025-20245 yang akan dilaksanakan selama 20 tahun kedepan," kata Bupati Paser dr Fahmi.

Ia berharap pembangunan 20 tahun perlu sinergitas baik dari komponen legislatif, yudikatif hingga komponen masyarakat.

"Karena yang kita harapkan adalah bagaimana dengan transformasi pada saat ini dapat mewujudkan Paser Mulia 2045," ujarnya.

Kemudian dalam sambutannya ia juga membahas terkait evaluasi RPJPD 2005-2025 dan memberikan gambaran terhadap perkembangan ekonomi selama 20 tahun ini bahwa kabupaten Paser mengalami trend yang berfluktuatif. angka kemiskinan menurun dan angka pengangguran juga menurun.

"Untuk capaian IPM pada tahun 2005 kabupaten Paser sebesar 71,66 ada peningkatan di tahun 2023 menjadi 74,56," kata dr Fahmi.

Sementara Rasio Gini Kabupaten Paser tahun 2005 sebesar 0,330 menurun menjadi 0,292 pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan ada ketimpangan, pendapatan masyarakat Kabupaten Paser masih tergolong rendah.

"Kita mengharapkan dengan RPJPD yang telah di sahkan menjadi perda sebagai pedoman perencanaan pembangunan jangka panjang daerah dapat terwujud sesuai yang di cita citakan yaitu "Paser Mulia" yaitu Bumi Daya Taka sebagai penggerak ekonomi agrikultur yang maju, adil dan berkelanjutan," pungkas dr Fahmi.(ar/adv)