[Valid RSS] Berita Utama - kabarikn

Kabarikn.com,Balikpapan-Asosiasi Media Siber Indonesia ( AMSI ) Kalimantan Timur sedang melakukan konsolidasi persiapan pendalaman materi debat kandidat Pilkada kota Balikpapan yang akan diselenggarakan pada tanggal 11 Nov 2020, kegiatan ini Mengundang salah satu Praktisi Hukum yg juga Pemerhati Kebijakan Publik yg cukup dikenal di Kota Balikpapan yaitu Hery Sunaryo, 

Tujuan dari kawan-kawan AMSI melaksanakan kegiatan ini adalah untuk melakukan rivew kroscek fakta capaian terhadap hasil kerja 5 tahun ini, yg kemudian menganalisis dan mengkroscek visi misi yang akan disampaikan oleh calon kandidat, apakah visi misi tersebut menjadi kebutuhan prioritas di kota Balikpapan, kemudian melihat kebijakan strategi calon kedepan dalam menjalankan Visi Misinya kedepan.

Mengingat hanya ada satu 1 calon kandidat pada pilkada Kota Balikpapan sehingga menjadi penting kawan-kawan AMSI melakukan pendalaman terhadap visi misinya kedepan, Karena apabila terpilih maka visi misi calon ini akan menjadi janji politik yg dituangkan didalam rencana kerja pemerintah daerah jangka menengah (RPJMD) kata pemerhati publik Hery Sunaryo SH,Rabu (11/11/2020)

Menurutnya penting memperhatikan dan menganalisis argumentasi calon kandidat ke depan apakah visi misi yang dituangkan di dalam janji politiknya sesuai dengan kondisi pembangunan kota Balikpapan kedepan.

Menurutnya, teman-teman amsi harus menggaris bawahi ada beberapa isu yang menarik yang tertuang didalam visi misi calon tunggal ini, pertama terkait dengan isu lingkungan kemudian isu pendidikan kemudian isu infrastruktur kemudian isu persediaan dan pengelolaan PDAM dan kemudian isu kesehatan, isu ketenaga kerjaan, dan isu ekonomi UMKM, dari beberapa isu yang tertuang didalam visi misi calon tunggal ini, teman-teman akan melakukan pendalaman dan akan melakukan kroscek terkait dengan penjelasan janji politik dalam visi misi 5 tahun jabatannya dan 5 tahun kedepan apabila terpilih.

Apa yang dilakukan kawan-kawan AMSI ini merupakan salah satu kontribusi teman-teman media di dalam membangun kota Balikpapan," jelas hery.

Sementara Sekjen AMSI Kaltim Ahmad Yani menyampaikan, cek fakta sebagai house publik, untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara fakta dan kebenaran dari debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Kota Balikpapan dalam pilkada Balikpapan 2020.

Cek fakta dilaksanakan AMSI Kaltim sebagai bentuk partisipasi AMSI secara nasional, agar pilkada Balikpapan berjalan lancar. 

Dan didukung oleh GNI (Google News Initiative), memaksimalkan informasi tersampaikan ke masyarakat secara benar dan fakta.(ikn-01)

KabarIkn.com,Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) akan menggelar Kongres Kedua pada tanggal 22-23 Agustus 2020. Acara ini akan dihadiri oleh semua media anggota dari 21 provinsi di seluruh Indonesia.

Kongres Kedua merupakan forum tertinggi dari AMSI yang telah berusia tiga tahun. Ini merupakan amanat dari anggaran dasar organisasi, sekaligus membahas berbagai persoalan, termasuk suksesi kepemimpinan.

Sedianya kongres ini digelar di Surabaya, Jawa Timur, sesuai dengan keputusan rapat pengurus tahun 2019. Akan tetapi, karena pandemi covid19, maka diputuskan kongres digelar secara virtual tetapi tanpa mengurangi kolektivitas organisasi.

Acara pembukaan kongres ini akan dihadiri sejumlah tamu undangan dari kalangan tokoh pers, industri media, dan umum. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dijadwalkan menjadi keynote speaker.

Selama tiga tahun ini, AMSI sudah membentuk kepengurusan di 21 provinsi dari Aceh hingga Papua dan telah pula secara resmi menjadi konstituen Dewan Pers (DP). Berkolaborasi dengan konstituen Dewan Pers yang lain, AMSI ikut membahas dan menyusun kerangka dasar media sustainability di Indonesia demi terciptanya industri pers yang sehat dan industri digital yang fair.

Berkolaborasi dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), AMSI ikut menginisiasi Cek Fakta demi mengklarifikasi hoaks yang marak di ranah digital. Langkah yang diikuti media anggota AMSI ini, diharapkan membantu upaya menyehatan dunia digital dari sampah hoaks yang beredar, dan menyuguhkan informasi yang terverifikasi kepada khayalak ramai.

Ketua AMSI Wens Manggut mengungkapkan dunia digital Indonesia masih tergolong baru, begitu pula industri media siber.

Oleh karena itu, diperlukan literasi untuk para pengelola media, pelaku bisnis, serta publik, di tengah maraknya penyedia konten. Selain itu, diperlukan regulasi yang menjadi aturan main di satu sisi, tetapi tidak menghambat perkembangan industri media siber di sisi yang lain.

“Setelah tiga tahun berdiri dan resmi menjadi konstituen Dewan Pers, tentu saja AMSI masih memerlukan pembenahan dan penguatan organisasi; serta membantu pengurus wilayah membangun ekosistem industri digital di tingkat lokal, demi terciptanya industri media yang sehat dan berkelanjutan,” jelas Wens.

Selain mematangkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), membahas program untuk tiga tahun ke depan, kongres ini juga akan memilih ketua dan sekretaris jenderal AMSI yang baru, untuk kemudian membentuk kepenggurusan periode 2020-2023. Diharapkan kepengurusan yang baru ini bisa melanjutkan program penguatan organisasi dan bersumbangsih bagi pembenahan ekosistem media dan digital Indonesia.

Ketua Steering Committee Kongres Kedua AMSI Heri Trianto berharap acara tersebut dapat berjalan dengan lancar, dan menghasilkan keputusan terbaik, terutama upaya-upaya konkrit menjaga keberlanjutan media siber.

“Kita tahu media siber sekarang menghadapi tantangan yang tidak mudah, karena secara bisnis terpukul oleh pandemi. Media kini tengah berupaya memperpanjang nafas untuk bertahan sembari berharap bencana ini segera berlalu, dan ekonomi kembali pulih,” ujar Hery.

Adapun, Ketua Panitia Kongres Kedua Maryadi mengatakan pelaksanaan kongres secara daring tersebut membuat ini menjadi kongres pertama sebuah organisasi media besar di Indonesia yang dilakukan secara virtual.

“Kongres juga bertujuan untuk menguatkan kemandirian ekosistem digital Indonesia dengan menghasilkan rekomendasi rekomendasi kepada pemerintah yang bisa dijadikan dasar kebijakan dalam membangun ekosistem digital.”

Ketua
Wens Manggut

Sekretaris Jenderal
Wahyu Dhyatmika

Ketua OC Panitia Kongres
Maryadi.

Ketua SC Panitia Kongres
HeryTrianto

 

Melalui cek fakta pada pilkada Balikpapan 2020, dapat menekan berita-berita hoaks, dengan menyajikan informasi secara fakta dan benar.

KabarIkn.com,BALIKPAPAN-Selama tiga hari, anggota AMSI (Asosiasi Medi Siber Indonesia) Kalimantan Timur (Kaltim), mengikuti training cek fakta, untuk debat pilkada Balikpapan 2020.

Cek fakta merupakan program AMSI pusat, didukung GNI (Google News Initiative), kemudian AMSI di daerah mendapat kesempatan untuk melaksanakan cek fakta khususnya pilkada 2020.

AMSI Kaltim menjadi bagian dalam cek fakta di pilkada 2020, khususnya Kota Balikpapan. 

Pelatihan diikuti 17 peserta dari berbagai media dan anggota AMSI Kaltim, berlangsung mulai tanggal, 27-29 Oktober 2020, memakai google meet. 

Trainer cek fakta, Nurfahmi Budiarto, Fact Checker Tersertifikasi GNI dan Zainal A. Ishaq Fact Checker Tempo, menyampaikan materi kepada peserta. Baik terkait, materi penelusuran video dan gambar, didunia maya terkait kebenaran informasi diterima. Peserta juga mendapatkan materi, keamanan digital. 

Trainer AMSI Nurfahmi menyampaikan, berbagai tools dapat digunakan untuk memverifikasi berita, untuk mengetahui kebenaran informasi diterima. 

Senada Zainal A. Ishaq Fact Checker Tempo bahwa, tidak ada kata menyerah, seorang jurnalis, mencari sebuah kebenaran berita atau informasi diterima. 

Ketua AMSI Kaltim Sumarsono menyampaikan Terima kasih kepada trainer, dan kawan-kawan AMSI Kaltim telah mengikuti pelatihan cek fakta ini. Semoga saja, menjadi ilmu masing-masing, untuk dapat digunakan saat cek fakta pada debat pilkada Balikpapan nanti. 

"Tidak hanya itu, dengan pelatihan itu juga. Menjadi penting bagi anggota AMSI untuk dipakai di media masing-masing," katanya, Kamis (29/10/2020). 

Selain itu, Ketua Umum AMSI Pusat Wenseslaus Manggut menyampaikan Pelatihan cek fakta ini penting karena hoaks sering kali menumpang di peristiwa besar. Dan Indonesia saat ini sedang berada dalam dua peristiwa besar yaitu pandemi covid19 dan Pemilukada. Hoaks seputar dua peristiwa ini lumayan besar dan menganggu kenyamanan serta keadaban publik.

Tugas media adalah menjadi clearing house, rumah bagi publik untuk mencari jawaban atas informasi yang diragukan kebenarannya, dan di situlah pentingnya wartawan memahami cara kerja cek fakta.

Sementara, diakhir acara Project Asisten AMSI Sarah mengapresiasi pelatihan ini, telah berjalan dengan baik. 

"Semoga progran cek fakta nanti, dapat berjalan lancar, dan materi disampaikan dapat diterima dengan baik," harapnya.*)

Oleh; Danang Agung (Wakil Ketua PPI Provinsi Kalimantan Timur)

 

KabarIkn.com,Balikpapan- Hari kemerdekaan Republik Indonesia identik dengan  Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Kebangsaan Indonesa , Sang Merah Putih, yang dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Tahun  ini, menyisakan catatan tersendiri untuk Paskibraka angkatan 2020. Jika sejak berdirinya Paskibraka pada 1968 lalu, pasukan ini memiliki formasi Pasukan 17 / pengiring (pemandu), Pasukan 8 / pembawa bendera (inti) dan Pasukan 45/pengawal. Tahun 2020 ini pasukan tersebut tak nampak.  Paskibraka hanya diwakili 3 orang  pasukan pengibar bendera. 

Paskibraka ini direkrut dari proses seleksi pelajar-pelajar terbaik dari seluruh nusantara. Jika untuk tingkat Provinsi dihadirkan dari kabupten /kota. Sedangkan Paskibraka untuk tingkat kabupaten /kota berasal dari kecamatan atau sekolah didaerah.  Palajar calon Paskibraka mengikuti proses seleksi dari fisik, baris-berbaris, kesehatan hingga pengetahuan akademik dan umum. Semua peserta sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk mengikuti penjaringan menjadi calon Paskibraka.

Menjadi Paskibraka itu merupakan sebuah impian tersendiri bagi generasi muda Indonesia. Kelompok pasukan ini dibentuk bukan sebagai figur gagah-gagahan dan menonjolkan kecantikan fisik semata. Namun Paskibraka sejak dilahirkan di peruntukan sebagai simbol perekat NKRI dari Sabang sampai Merauke. Sehingga sejak dini, menghargai dan meghormati merah putih selalu diajarkan dan ditanamkan dalam – dalam pada anggota Paskibraka.

Pandemi Covid-19 menjadi cerita tersendiri, sehingga proses seleksi Paskibraka tahun 2020 diseluruh pelosok negeri ditiadakan. Penulis dapat memahami keputusan dilematis ini Penyebaran Covid-19 dengan korban kian meningkat dan bertambah. Salah satu cara memutus percepatan penyebarannya dengan mengurangi berbagai kegiatan yang banyak mengumpulkan massa. Salah satunya adalah meniadakan proses seleksi,  pelatihan dan pengasramaan kegiatan Paskibraka.

Menjadi Paskibraka adalah kebanggan tersendiri seumur hidup pelakunya.  Proses panjang dari seleksi, Latihan dan memasuki desa bahagia adalah perjalanan pembentukan diri pelajar-pelajar terpilih dari setiap sekolah. Paskibara dilatih untuk disiplin, manajemen waktu dengan baik, bekerja sama  (tim work), rasa syukur dan cinta tanah air/nasionalisme.

Paskibraka itu merupakan sebuah impian tersendiri bagi generasi muda Indonesia.(*)

 

Ketua AMSI Wens Manggut dan Wahyu Dhyatmika

Kmbali Mimpim AMSI Periode 2020-2023 

Kabarikn.com,JAKARTA – Pasangan Wens Manggut dan Wahyu Dhyatmika (Komang) Kembali memimpin Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) periode 2020-2023.

Wens & Komang ditetapkan sebagai Ketua Umum & Sekjen AMSI secara aklamasi dalam Kongres Kedua AMSI, setelah nama lain yang diusung menyatakan tidak bersedia dicalonkan.

Wens Manggut adalah Chief Content Officer (COO) KapanLagi Youniverse sedangkan Wahyu Dhyatmika adalah Pemimpin Redaksi Majalah Tempo.

“Kongres menetapkan Wens Manggut sebagai Ketua Umum AMSI dan Wahyu Dhyatmika sebagai Sekjen AMSI,” ujar pimpinan sidang Kongres Kedua AMSI Arief Rahman.

Wens mengapresiasi kepercayaan anggota AMSI dan menyatakan siap menerima mandat sebagai ketua umum periode kedua ini.

“Waktu dipilih 3 tahun lalu menjadi ketua, saya terima karena saya melihat kebersamaan yang luar biasa, dan selama 3 tahun ini kebersamaan itu tak pudar, dan itu pulalah alasan saya mau nenerima mandat periode kedua ini,” ujar Wens.
Dia mengungkapkan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah perubahan yang begitu cepat pada industri informasi dan bisnis media.

Tantangan itu tidak hanya memerlukan profesionalitas, tetapi juga memerlukan kesamaan langkah dan sikap soal ekosistem digital. “Kesatuan pikiran itulah kekuatan AMSI.”

Kongres Kedua AMSI juga menetapkan lima anggota Badan Pertimbangan dan Pengawas AMSI, yakni Sapto Anggoro (Pemred Tirto.id), Viktor C. Mambor (Penanggung Jawab Tabloidjubi.com), Dwi Eko (Lucky) Lokononto (Pemred Beritajatim.com), Citra Dyah Prastuti (Pemred KBR), dan Iin Yumiyanti (Wakil Direktur Konten detiknetwork).

Sementara itu, Kongres juga mengusulkan sejumlah nama yang akan duduk pada kursi Majelis Etik AMSI, yakni Nezar Patria (Thejakartapost.com), Arifin Asydhad (Pemred Kumparan.com), Metta Dharmasaputra (Co-founder & CEO Katadata), Upi Asmaradhana (Pemred kabarmakassar.com), Irfan Junaedi (Pemred republika.co.id), Citra Dyah Prastuti (Pemred KBR), Arief Rahman (Pemred lensaindonesia.com), Yatimul Ainun (Pemred timesIndonesia.co.id), Abdul Manan (Ketua Umum AJI), Ati Nurbaeti (Mantan Ketua Umum AJI), Teguh Imam Wibowo (Kepala Biro Antara Kalbar), dan Yoseph Stanley Adi Prasetyo (Tokoh Pers).

Pengurus terpilih selanjutnya akan menetapkan tiga nama untuk menjadi Majelis Etik AMSI Periode 2020-2023.
Kongres Kedua AMSI dibuka Sabtu (22/8) pagi. Sedianya Kongres Kedua akan digelar di Surabaya, Jawa Timur. Akan tetapi, karena pandemi Covid-19, kongres digelar secara virtual.

Tema yang diusung dalam Kongres Kedua tersebut adalah Membangun Ekosistem Media Siber Berkelanjutan.(*)

Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)
Periode 2020-2023

Ketua Umum :
Wenseslaus Manggut

Sekjen :
Wahyu Dhyatmika (Komang)

Badan Pertimbangan dan Pengawas AMSI:

  1. Sapto Anggoro
  2. Viktor C. Mambor
  3. Dwi Eko (Lucky) Lokononto
  4. Citra Dyah Prastuti
  5. Iin Yumiyanti

Usulan Majelis Etik AMSI:

  1. Nezar Patria
  2. Arifin Asydhad
  3. Upi Asmaradhana
  4. Metta Dharmasaputra
  5. Irfan Junaedi
  6. Citra Dyah Prastuti
  7. Arief Rahman
  8. Yatimul Ainun
  9. Abdul Manan
  10. Ati Nurbaiti
  11. Teguh Imam Wibowo
  12. Yoseph Stanley Adi Prasetyo

 

 

Wakil Walikota H.Rahmad Mas'ud SE,ME

Kabaikn.com,BALIKPAPAN-WAKIL WALIKOTA H Rahmad Mas'ud mengingatkan kepada masyarakat Balikpapan jangan sampai tertinggal dan menjadi penonton atas dipindahkannya ibukota negara (IKN) ke Kalimantan Timur. 

"Balikpapan sangat diuntungkan dengan keputusan pemindahan IKN ini, "kata Rahmad saat menyampaikan sambutan dalam diskusi yang diadakan oleh Ikatan Wartawan Balikpapan baru-baru ini. 

Menurut Rahmad keputusan pemindahan IKN menjadi tantangan bagi masyarakat Balikpapan sebab nantinya Balikpapan menjadi gerbang IKN dimana nantinya mobilisasi kegiatan pembangunan IKN berada di Balikpapqn... 

Maka masyarakat Balikpapan pun diminta untuk mempersiapkan tenaga profesional yang siap bersaing. 

"Kita harus cepath mengantisipasi perubahan zaman ini, " ujar Rahmad. 

Rahmad pun mengingatkan kepada para insan media untuk bersama-sama membangun kota Balikpapan dengan pemberitaan yang membangun.  Sebab media telah menjadi garda terdepan dalam membangun sebuah peradaban. (are)

 

 

KabarIkn.com,JAKARTA – Kongres Kedua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) resmi dibuka hari ini, Sabtu (22/8/2020). Kongres yang digelar secara virtual, karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19, akan berlangsung hingga besok, Minggu (23/8/2020).

Tema yang diusung dalam Kongres Kedua tersebut adalah Membangun Ekosistem Media Siber Berkelanjutan. Hadir dalam acara pembukaan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga adalah keynote speaker, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun.

Kongres Kedua AMSI kali ini diikuti oleh 338 anggota AMSI yang tersebar di 21 provinsi dari Aceh hingga Papua.
Dalam sambutannya, Ketua Umum AMSI Wens Manggut menyorot sejumlah kondisi yang dihadapi oleh media saat ini, utamanya media digital, di tengah begitu banyaknya pemain di industri tersebut.

Saat ini, begitu banyak raksasa platform yang nyaris melakukan semua pekerjaan media, tetapi tidak terikat dengan regulasi tentang pers. Tak heran, mereka pun lebih sigap beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, karena tak dibelenggu oleh aturan (unregulated).

“Kita menjadi pengelola perusahaan media pada saat distribusi atas konten di luar kendali perusahaan pers. Sekitar 80-85% konten kita dikendalikan platform. Kita juga menjadi pengelola perusahaan media pada saat saluran distributor, juga jadi agen sales, dan segenap KPI bisnis ditentukan oleh distributor. Ini kondisi yang terjadi saat ini,” ujar Wens dalam sambutannya.

Pada saat yang sama, cara kerja newsroom juga ikut terpengaruh. Muncul kritik tajam terhadap kualitas media digital yang kini dinilai hanya mengejar hits semata.

“Kritik ini benar adanya, tetapi kritik itu haruslah dilihat dalam ekosistem yang berubah itu.”

Kondisi ini, menurut Wens, tidak perlu dicemaskan seandainya ekosistem ini tidak mudah ditumpangi oleh para pembawa sampah, seperti hoax, hatespeech, dan disinformasi.

“Faktanya tidak. Hatespeech, hoax, dan disinformasi marak. Dan, pada ekosistem ini, dia tidak hanya menjadi alat kepentingan seperti politik, tetapi menjelma menjadi produk yang bisa diperjualbelikan,” tegas Wens.

Dia melanjutkan mesin yang memasok iklan dari platform adalah mesin yang “tidak pumya hati”, di mana iklan bisa masuk ke konten hatespeech, hoax, dan miss informasi.

“Oleh karena itu, AMSI, bersama tim media sustainability yang diinisiasi Dewan Pers, sudah dan sedang membahas masalah ini dengan para brand, terutama agar produk mereka tidak jatuh pada konten sampah. Brand yang sehat seharusnya tampil di konten yang sehat.”

Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun juga menyorot banyaknya tantangan yang dihadapi oleh media saat ini. Oleh karena itu, Dewan Pers membentuk Satgas Media Sustainability.

Dewan Pers, menurut Hendry, telah mengajukan sejumlah insentif kepada pemerintah untuk menjamin keberlanjutan industri media.

Dalam kondisi penuh tantangan tersebut, Hendry mengingatkan AMSI untuk tidak hanya mengejar sisi bisnis semata lewat pemberitaan yang clickbait, sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga. “Secara ekonomi harus jalan, tapi secara etis harus tidak melanggar.”

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perkembangan ekonomi saat ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Negara, menurutnya, telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga roda perekonomian tidak berhenti, mulai dari menggelontorkan anggaran hingga mengeluarkan sejumlah kebijakan yang bisa membantu pemulihan kondisi perekonomian. Media, sambungnya, harus turut membantu upaya pemerintah tersebut.

Terkait dengan sustainability media baik konvensional maupun digital, Sri Mulyani menekankan sejumlah hal.
Pertama, pemerintah telah mempertimbangkan sejumlah usulan yang masuk melalui Dewan Pers, antara lain untuk PPn kertas, ditetapkan ditanggung pemerintah mulai Agustus. Pajak penghasilan (PPh) juga sudah diturunkan. Untuk BPJS Ketenagakerjaan, PP sedang dalam proses penyelesaian.

Kedua, tantangan AMSI saat ini luar biasa, yakni ingin memerangi disinformasi, hoax, dan misinformasi. Kondisi ini juga dihadapi oleh Amerika Serikat.

Ketiga, concern public goods harus kita miliki. Iklan pemerintah di media lokal akan diupayakan tanpa menimbulkan retaliasi. “Kami juga akan lakukan adjustment untuk hadapi disrupsi digital.”

Keempat, masyarakat mengharapkan informasi yang tidak kering. Ini membutuhkan perubahan dari policy maker. “Terkait ini, AMSI bisa menjadi partner untuk menciptakan kejernihan bagi masyarakat. Harus seimbang antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial.”

Kelima, harus ada partnership dan komunikasi yang kuat untuk membangun ekosistem yang sehat untuk mengisi ruang publik dengan informasi yang baik. “Kalua sama-sama berjaan, kekuatannya bisa lebih besar, daripada bergerak sendiri-sendiri. Ini penting untuk bisa mengurangi distorsi di ruang publik.”

Kongres Kedua AMSI sedianya digelar di Surabaya, Jawa Timur. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan, kongres tersebut akhirnya digelar secara virtual.

Turut hadir dalam acara pembukaan Kongres Kedua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Selamat berkongres. Sebenarnya sudah disiapkan tempat. Namun, kami di Jatim tetap tunggu, raker atau rakor,” ujar Khofifah.

Hormat kami,

Ketua
Wens Manggut

Sekretaris Jenderal
Wahyu Dhyatmika

Ketua OC Panitia Kongres
Maryadi.

Ketua SC Panitia Kongres
Hery Trianto

 

Ketua Kwarcab Pramuka Balikpapan H.Rahmad Mas'ud SE,ME

KabarIkn.com,BALIKPAPAN, -- Memperingati hari Pramuka ke 59 tahun, 15 Agustus 2020 dengan tema “Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu dalam Penanganan Covid-19 dan Bela Negara”, Ketua Kwarcab Balikpapan H Rahmad Mas’ud mengajak anggota pramuka harus eksis dan ikut membantu pemerintah dalam pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 .

Menruutnya Pramuka merupakan penyelenggara pendidikan kepanduan untuk  membina generasi muda mencapai potensi sosial, spiritual dan intelektual secara maksimal.

“59 tahun Pramuka mencetak tunas muda yang berkarakter dalam membela Bangsa. Ditengah pandemic, gerakan pramuka harus tetap bersemangat peran aktif memutus rantai covid dan membantu sesama. Selamat hari Pramuka. Satyaku darmakan darmaku kubaktikan. Saya H Rahmad mas’ud Ketua Kwarcab Pramuka Balikpapan,”tuturnya saat hari pramuka dalam akun instagram pribadinya.

Kwarcab Balikpapan menggelar upacara hari Pramuka secara sederharna di kantor Kwarcab Balikpapan Gunung Pasir dengan tetap memperhatikan dan menjalankan protocol kesehatan covid-19.

 Sejalan itu dengan itu, Rahmad yang juga wawali Balikpapan meminta anggota Pramuka untuk ikut menyosialisasikan protocol kesehatan mengingat kasus covid di Balikpapan terus meningkat termasuk angka kematian covid.

Sosialisasi bisa dimulai dengan tetap menggunakan masker terutama di kalangan keluarga, saudara dan kerabat dekat, termasuk menjaga jarak, rajin mencucu tangan.

“Sebab kepedulian menerapkan protocol kesehatan harus dibangun bersama, karena pemerintah tidak mungkin bisa melakukan sendiri tanpa dukungan berbagai pihak dalam melawan penyebaran virus covid19,’ tandasnya saat memimpin upacara HUT Pramuka ke 59 tahun, (15/8/2020).

Disamping itu, Pramuka juga harus menjadi elemen bangsa yang tangguh dan siap menghadapi perubahan zaman seperti sekarang ini. 

“perubahan sekarang ini akibat pandemic global menyebabkan kita mau tidak mau suka atau tidak suka harus bisa beradaptasi pada kebiasaan baru. Pramuka harus mampu menjawab dan menjelaskan kepada masyarkaat terhadap perubahan besar ini,”katanya.

Dalam upacara peringatan Hari Pramuka  ini juga dilakukan pemberian tanda penghargaan orang dewasa yakni lencana Pancawarsa. Penghargaan diberikan kepada anggota yang dengan kesetian dan keaktifannya.(*)